Sekitar 10% penderita meninggal karena kekurangan oksigen. Bila penderita masih
sadar akan terjadi upaya bernafas dan udara masuk ke dalam paru-paru, spasme
yang terjadi hilang bersamaan dengan hilangnya kesadaran dan air akhirnya bebas
keluar masuk dalam paru¬paru.
Sebenarnya dalam tenggelam ada 2 istilah yaitu; tenggelam dan nyaris tenggelam. Penderita yang masih bernafas dan membatukkan air keluar tentunya tergolong hampir tenggelam. Tenggelam tidak berarti penderita sudah meninggal. Bila upaya pertolongan baik meraih penderita maupun RJP gagal maka baru terjadi tenggelam.
Sebenarnya dalam tenggelam ada 2 istilah yaitu; tenggelam dan nyaris tenggelam. Penderita yang masih bernafas dan membatukkan air keluar tentunya tergolong hampir tenggelam. Tenggelam tidak berarti penderita sudah meninggal. Bila upaya pertolongan baik meraih penderita maupun RJP gagal maka baru terjadi tenggelam.
Upaya pertolongan pada penderita
tidak boleh ditunda, transportasi ke fasilitas kesehatan harus dilakukan
secepat mungkin. Pertolongan dini sudah perlu dilakukan dalam air misalnya bantuan
nafas dan imobilisasi leher dan punggung penderita. Pijatan jantung luar hanya
dapat dilakukan bila penderita sudah dibawa ke daratan atau perahu. Bantuan
nafas pada penderita tenggelam mungkin perlu dilakukan dengan tiupan yang lebih
kuat karena kemungkinan terjadinya spasme saluran nafas tersebut. Jangan
berfikir untuk mengeluarkan air dari dalam paru-paru. Air paling banyak masuk
ke dalam perut terlebih dahulu dan ini juga akan menyulitkan pemberian bantuan
nafas.
Pedoman pertolongan : Keamanan lokasi dan penolong.
Kondisi penderita ;
-
Apakah
penderita ada respon dan dapat membantu.
-
Apakah
ada cedera pada penderita.
-
Apakah penderita berada di permukaan
atau tenggelam ?
Kondisi air :
-
Jarak
pandang dalam air.
-
Suhu
air.
-
Arus.
-
Kedalaman
air.
-
Bahaya
lainnya.
-
Sumber
daya yang ada.
Prinsip pertolongan di air :
1. Raih ( dengan atau tanpa alat ).
2. Lempar ( alat apung ).
3. Dayung ( atau menggunakan perahu mendekati penderita ).
4. Renang (
upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung ). Urutan tersebut di atas adalah urutan
tindakan jangan mencoba cara berikutnya jika cara sebelumnya masih
memungkinkan.
Penanganan Korban :
1.
Pindahkan
penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman.
2.
Bila
ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher
dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk menggunakan
papan spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan pasanglah sebelum menaikan
penderita ke darat.
3.
Buka
jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka upayakan untuk
memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang
perjalanan.
4.
Upayakan
wajah penderita menghadap ke atas.
5.
Sampai
di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu.
6.
Berikan oksigen bila ada sesuai protokol.
7.
Jagalah kehangatan tubuh penderita,
ganti pakaian basah dan selimuti.
8.
Lakukan
pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada.
9.
Segera
bawa ke fasilitas kesehatan
No comments:
Post a Comment